KSP “PRINCIPIUM” FH UNS GELAR FOCUS GROUP DISCUSSION PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS ORMAWA DI DESA BANYUANYAR

Boyolali-Kelompok Studi dan Penelitian (KSP) “Principium” yang merupakan Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret melaksanakan kegiatan focus group discussion (FGD) di Desa Banyuanyar pada 7 Juli 2023. FGD ini diselenggarakan dalam rangka mendiskusikan rencana pelaksanaan kegiatan-kegiatan PPK Ormawa dengan mitra yang terdiri dari BUMDes Kampus Kopi Banyuanyar, Pokdarwis Kampus Kopi, Kelompok UMKM, Tim Pengembang Desa Wisata, dan Komunitas Boyolali Jip Adventure beserta pakar dan ahli yang berasal dari Universitas agar tujuan pengembangan berkelanjutan pariwisata Desa Banyuanyar tercapai. Kegiatan PPK Ormawa Tim KSP Principium ini mengusung “Optimasi Community Based Tourism dan Penguatan UMKM Berbasis One Village One Product untuk Mengembangkan Pariwisata Berkelanjutan Desa Banyuanyar Boyolali”

Pelaksanaan diskusi ini diketuai oleh Tifani Rizki Dianisa dengan anggota Merinda Putri Dewi, Yundha Rachmawati, Aditya Wisnu, Aditya Wisnu, Fitri Wulandari, Kenny Reyza Feranda, Manda Ardianingrum, Putri Balqis Salsabila, Tsabbita Ahmilul Husna, Akri Winarto, Akhmad Faahim Fannani, Kadek Merry Parwati, dan Kharisma Mayang Puspita. Diskusi ini bertujuan memberikan gambaran awal pelaksanaan kegiatan PPK Ormawa sekaligus menghimpun masukan dan saran dari pihak-pihak terkait. PPK Ormawa yang diinisiasi oleh KSP “Principium” memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tata kelola UMKM dengan konsep One Village One Product, meningkatkan kapasitas SDM lokal desa sebagai upaya penguatan kelembagaan “Kelompok Sadar Wisata Kampus Kopi”, membangun Barendo Coffee Land and Nature Camp sebagai daya tarik untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, meningkatkan income generating atau Pendapatan Asli Desa, dan meningkatkan kapasitas soft skill Tim Pengusul PPK Ormawa dan Ormawa.

Pelaksanaan kegiatan yang berlangsung di Gedung IKM Kampus Kopi, Desa Banyuanyar, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah ini menyasar kepada BUMDes Kampus Kopi Banyuanyar, Pokdarwis Kampus Kopi, Kelompok UMKM, Tim Pengembang Desa Wisata, dan Komunitas Boyolali Jip Adventure. Kegiatan FGD ini juga dihadiri oleh Dr. Sutanto, S.Si, DEA. selaku Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Sebelas Maret, Rysca Indreswari, S.Pt., M.Si, selaku Pembina Bina Desa Center, dan Arieska Kurnia Wilyawati selaku Ketua Bina Desa Center Universitas Sebelas Maret serta Komarudin, S.T  selaku Kepala Desa Banyuanyar, Boyolali, Jawa Tengah.

Dalam sambutannya Dr. Sutanto, S.Si, DEA menyampaikan dukungan bagi tim PPK Ormawa KSP “Principium” dan juga Desa Banyuanyar sebagai mitra yang saat ini telah berstatus sebagai desa wisata.

“Kegiatan ini dapat disebut sebagai sinau seng sak tenane. Dalam menjalankan program mahasiswa dan mitra hendaknya tidak hanya mengandalkan uang yang berasal dari desa, harus bisa menciptakan peluang untuk mendatangkan uang dari luar desa dengan melakukan rekayasa pasar, rekayasa sosial, rekayasa finansial, dan rekayasa teknologi untuk menjamin keberlanjutan dalam program yang hendak dijalankan,” pungkas Sutanto.

Komarudin, S.T. selaku Kepala Desa Banyuanyar mengungkapkan antusiasmenya terhadap kegiatan ini.

“UMKM yang sudah maju di Desa Banyuanyar adalah kopi, yakni Omah Kopi Ngemplak. Sementara UMKM lainnya hingga saat ini masih berbenah untuk produk dan legalitas. Harapan kami tim PPK Ormawa dapat membantu UMKM yang ada di Desa Banyuanyar untuk berbenah dan mengembangkan produknya,” ujarnya.

Dr. Muhammad Rustamaji selaku dosen pembimbing tim PPK Ormawa KSP “Principium” FH UNS menyatakan bahwa pihak kampus akan sangat mendukung kolaborasi antara tim mahasiswa dengan desa mitra.

“Dalam upaya mempromosikan desa wisata yang memiliki potensi menakjubkan ini, terdapat beberapa strategi yang efektif agar Desa Banyuanyar mendapat eksposur dari wisatawan, yakni diantaranya melalui event, promosi, dan pembuatan film pendek,” ungkap Rustamaji.

Pelaksanaan kegiatan FGD dilaksanakan Tim PPK Ormawa KSP “Principium” FH UNS karena Tim menemukan kondisi bahwa Desa Banyuanyar memiliki potensi fisik dan nonfisik yang unggul. Salah satu komoditas unggulan desa ini ialah kopi nangka yang merupakan perpaduan jenis kopi Liberika dan Ekselsa. Tidak hanya terkenal akan kopinya, Desa Banyuanyar memiliki sembilan kampung yang masing-masing kampungnya memiliki satu produk unggulan atau disebut one village one product (OVOP).  Sembilan kampung tersebut adalah Kampung Kuliner, Kampung Madu Lanceng dan Susu Rempah, Kampung Biofarmaka, Kampung Ekonomi Kreatif, Kampung Budaya dan Kebun Kopi, Kampung Kopi Barista, Kampung Homestay, Kampung Susu/Keju dan Kopi Klasik, serta Kampung Jahe dan Kopi Klasik. Namun, dengan adanya berbagai komoditas unggulan tersebut, desa ini masih menjumpai beberapa kendala yang membuat tidak adanya perubahan yang signifikan selama dua tahun pascapenetapan Desa Banyuanyar sebagai desa wisata. Pada aspek legalitas usaha dan pemasaran, pengelolaan produk UMKM terhambat karena belum adanya legalitas usaha yang kemudian berimplikasi pada ketidakmampuan UMKM dalam menjangkau pasar yang luas.

Desa wisata sejatinya menjadi bagian dari program pengembangan pariwisata berkelanjutan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dalam rangka percepatan kebangkitan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan adanya kendala yang dihadapi oleh Desa Banyuanyar sebagai desa wisata, maka Tim PPK Ormawa KSP “Principium” melakukan pemberdayaan masyarakat yang difokuskan pada optimalisasi pembangunan ekonomi. Strategi yang dilakukan oleh Tim PPK Ormawa KSP “Principium” ialah melakukan sinergi penguatan UMKM melalui potensi yang dimiliki Desa Banyuanyar dengan sektor pariwisata yang dirumuskan melalui inisiasi Barendo Coffee Land and Nature Camp sebagai destinasi yang menjadi magnet kunjungan wisatawan.Inisiasi pembangunan tersebut, dimaksudkan untuk meningkatkan durasi kunjungan wisatawan dalam menjelajahi sembilan klaster UMKM unggulan. Nantinya, untuk menjamin keberlanjutan program, Tim PPK Ormawa KSP “Principium” akan merintis kemitraan pentahelix, yakni masyarakat Desa Banyuanyar dengan berbagai kelembagaan yang ada, Universitas Sebelas Maret, Pemerintah, Perusahaan Swasta, dan Media.

Pada sesi diskusi, para partisipan secara aktif berbagi wawasan dan pengalaman mereka terkait program kerja yang akan dirancang oleh Tim Pengusul, menyoroti pentingnya manajemen pengelolaan desa yang efektif, dan strategi agar program ini dapat terjaga keberlanjutannya. Diskusi juga membahas topik-topik, seperti mobilisasi sumber daya, perencanaan program kerja, dan strategi komunikasi serta pemasaran yang efektif.

Budi sebagai perwakilan UMKM Omah Kopi Ngemplak memberikan masukan terkait Pembangunan Barendo Coffee Land and Nature Camp. “Untuk meningkatkan jumlah pengunjung di Desa Wisata Banyuanyar dengan adanya daya ungkit berupa Barendo Coffe Land and Nature Camp, hal yang paling utama adalah melakukan promosi yang efektif untuk menarik minat wisatawan. Tidak hanya promosi pada destinasi wisata Barendo Coffee Land and Nature Camp, namun juga promosi produk kesembilan UMKM di Desa Banyuanyar,” terangnya.

Tim PPK Ormawa KSP “Principium” mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang hadir dalam FGD, yakni kelompok UMKM, BUMDes, perangkat Desa Banyuanyar, Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan serta Bina Desa Center Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang turut mensukseskan acara ini. Pihak-pihak tersebut menyampaikan akan terus memberikan dukungan dalam keberjalanan program ini.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan PPK Ormawa Tim KSP “Principium” dapat dilihat melalui media sosial kami:

Instagram: @ppko_kspprincipium

Youtube: KSP Principium

Tiktok: @ppko_kspprincipium

Email: ppkormawaksp@gmail.com

Leave a Reply