FH UNS – Sebagai bagian dari skema Pembelajaran Kemahasiswaan Berbasis Riset dan Kolaborasi Global, Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (FH UNS) menyelenggarakan kegiatan “Research Sharing and Discussion” bertajuk “Co-creating A Right To Health Based Framework: Advancing Child Health Equity in Climate-related Disaster.” Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 24 Juli 2025, di Ruang Pertamina, Gedung Pascasarjana FH UNS.
Acara ini menghadirkan dua pembicara utama yaitu Kajal Khanna, MD, JD, MSc, FAAP dari Stanford University dan Monique Van Cauwenberghe, LLM, MA dari University of Groningen.
Dalam sesi pertamanya, Kajal Khanna memaparkan materi berjudul “Right to Health Indicators: A Primer” yang membahas bagaimana indikator hak atas kesehatan dapat digunakan untuk merancang kebijakan yang adil bagi anak-anak, terutama dalam konteks bencana iklim. Ia juga menekankan pentingnya pendekatan berbasis data dan hak asasi manusia dalam setiap proses pengambilan keputusan kebijakan publik
Sementara itu, Dr. Marlies Hesselman (University of Groningen) membawakan presentasi bertajuk “Human Rights in the Full Disaster Cycle” yang menyoroti pentingnya perlindungan anak dalam seluruh siklus bencana—dari mitigasi hingga pemulihan. Ia menjelaskan bagaimana integrasi pendekatan hak asasi manusia dapat memperkuat ketahanan sistem kesehatan anak dalam menghadapi bencana.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi anatara FH UNS dengan tim riset yaitu David Patterson, Monique Van Cauwenberghe, LLM, MA (University Of Groningen), Dr. Erna Dyah Kusumawati (FH UNS), dan Dr. Ratna Juwita (Universitas Atma Jaya Yogyakarta), serta partisipasi aktif dari mahasiswa S3 dan dosen Fakultas Hukum UNS.
Diskusi berlangsung secara aktif dan interaktif, dengan pertukaran ide dan wawasan yang memperkaya pemahaman lintas perspektif. Kegiatan ini membuka peluang kolaborasi riset berkelanjutan di bidang hak anak dan kebijakan iklim berbasis kesehatan.
Kegiatan ini sejalan dengan komitmen UNS dalam mendukung pencapaian beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Good Health and Well-being) untuk menjamin hidup sehat dan mendukung kesejahteraan, SDG 4 (Quality Education) untuk pendidikan berkualitas, SDG 13 (Climate Action) untuk mengatasi perubahan iklim, serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) yang menekankan pentingnya kemitraan global.
Dalam sesi penutup, para pembicara memberikan respons positif terhadap antusiasme peserta. Kajal Khanna menyampaikan bahwa forum ini memberikan ruang diskusi yang sangat berharga untuk memperluas koneksi dan pertukaran pemikiran lintas negara. Dr. Marlies Hesselman (University of Groningen)juga menekankan bahwa interaksi dalam diskusi ini mencerminkan pentingnya kerja sama lintas disiplin dalam menghadapi tantangan kesehatan anak dan iklim secara global.
FH UNS terus berkomitmen untuk mendorong pendidikan hukum berbasis riset dan kolaborasi internasional sebagai upaya nyata dalam menjawab tantangan global dan membangun masa depan yang lebih inklusif dan berkeadilan.