FH UNS – Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (FH UNS) terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan Green Campus sekaligus meningkatkan peringkat Green Metric. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah memanfaatkan lahan kosong di sekitar Gedung Amiek Sumindriyatmi (Gedung 3) dan Gedung Pascasarjana (Gedung 4) sebagai area kebun produktif.
Program ini tidak hanya bertujuan menghijaukan lingkungan kampus, tetapi juga menjadi bentuk pemanfaatan lahan yang memberi manfaat langsung bagi warga kampus dan lingkungan sekitar.
Mengubah Lahan Kosong menjadi Kebun Produktif
Di lahan kosong tersebut, FH UNS menanam berbagai tanaman produktif seperti cabai, singkong, mangga, durian, dan jeruk. Kehadiran tanaman ini diharapkan mampu:
- Menambah ruang hijau di area kampus.
- Menghasilkan tanaman yang bermanfaat secara ekonomi.
- Menjadi sarana pembelajaran praktis tentang pertanian berkelanjutan bagi mahasiswa.
Selain itu, program ini juga menjadi bagian dari upaya pengelolaan lingkungan berkelanjutan, di mana lahan yang sebelumnya tidak termanfaatkan kini menjadi sumber kehidupan baru yang produktif.
Pupuk Kompos dari Daun Kering dan EM4
Dalam proses pemanfaatan lahan kosong untuk penghijauan di Fakultas Hukum UNS memanfaatkan pupuk kompos dari daun kering. Pupuk ini merupakan pupuk organik yang dibuat dengan mencampurkan daun kering dan larutan EM4, yaitu cairan yang mengandung mikroorganisme untuk mempercepat proses penguraian.
Proses pembuatannya meliputi :
- Kumpulkan daun kering sebagai bahan utama kompos.
- Buat larutan EM4 dengan mencampur EM4, gula merah, dan air.
- Campurkan larutan ke daun kering lalu aduk hingga merata dan lembap.
- Fermentasikan selama 3–6 minggu dalam wadah tertutup namun berventilasi.
- Kompos siap digunakan saat berwarna cokelat gelap, gembur, dan tidak berbau.
Pupuk ini bermanfaat untuk menyuburkan tanah, mengurangi limbah organik, serta mendukung pertanian ramah lingkungan melalui prinsip reduce, reuse, dan recycle.
Peran Civitas Akademika
Program ini melibatkan seluruh unsur civitas akademika, mulai dari dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa. Setiap pihak berperan dalam tahap yang berbeda, mulai dari pengumpulan daun kering, pembuatan pupuk bokashi, penanaman, hingga perawatan tanaman.
Keterlibatan langsung warga kampus ini diharapkan menumbuhkan kesadaran bersama akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.
Mendukung Visi Green Campus FH UNS
Pemanfaatan lahan kosong di sekitar Gedung Amiek Sumindriyatmi dan Gedung Pascasarjana menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan lingkungan yang baik dapat dilakukan di lingkungan perguruan tinggi. Dengan memanfaatkan potensi lokal, seperti limbah daun yang diolah menjadi pupuk bokashi, FH UNS mampu menghadirkan ruang hijau produktif yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat.
Langkah ini sejalan dengan visi Green Campus UNS yang berfokus pada:
- Pengurangan sampah organik.
- Pemanfaatan sumber daya lokal.
- Peningkatan kualitas lingkungan kampus.
- Edukasi berkelanjutan bagi mahasiswa.
Menuju Kampus yang Lebih Hijau
Melalui program ini, FH UNS menunjukkan bahwa menjaga lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau lembaga tertentu, tetapi juga dapat dimulai dari lingkungan terdekat seperti kampus. Dengan perencanaan yang tepat, pengelolaan lahan yang baik, dan keterlibatan seluruh warga kampus, mimpi mewujudkan kampus hijau dan berkelanjutan bukanlah hal yang mustahil.
Ke depan, diharapkan program ini dapat diperluas ke area lain di lingkungan FH UNS sehingga semakin banyak ruang hijau produktif yang terbentuk. Dengan begitu, FH UNS tidak hanya menjadi institusi pendidikan hukum yang unggul, tetapi juga menjadi teladan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Humas – FH UNS
English Version :
UNS Faculty of Law Creates a Green Campus by Utilizing Vacant Land
FH UNS – The Faculty of Law at Sebelas Maret University ( FH UNS ) continues to demonstrate its commitment to realizing a Green Campus and improving its Green Metric ranking. One concrete step taken is utilizing vacant land around the Amiek Sumindriyatmi Building (Building 3) and the Postgraduate Building (Building 4) as a productive garden area.
This program not only aims to green the campus environment, but also becomes a form of land use that provides direct benefits to campus residents and the surrounding environment.
Turning Vacant Land into a Productive Garden
On the vacant land, the Faculty of Law at UNS planted various productive crops, such as chilies, cassava, mangoes, durian, and oranges. These plants are expected to:
- Adding green space to the campus area.
- Produce economically useful crops.
- To be a practical learning tool about sustainable agriculture for students.
In addition, this program is also part of sustainable environmental management efforts, where previously unused land has now become a new, productive source of life.
Compost Fertilizer from Dry Leaves and EM4
In the process of utilizing vacant land for reforestation at the UNS Faculty of Law , compost from dried leaves is being utilized. This organic fertilizer is made by mixing dried leaves with EM4 solution, a liquid containing microorganisms to accelerate the decomposition process.
The manufacturing process includes:
- Collect dry leaves as the main ingredient of compost.
- Make an EM4 solution by mixing EM4, brown sugar, and water.
- Mix the solution into the dry leaves and stir until evenly distributed and moist.
- Ferment for 3–6 weeks in a closed but ventilated container.
- The compost is ready to use when it is dark brown, loose, and odorless.
This fertilizer is useful for fertilizing the soil, reducing organic waste, and supporting environmentally friendly agriculture through the principles of reduce, reuse, and recycle.
The Role of the Academic Community
This program involves all elements of the academic community, from lecturers and educational staff to students. Each party plays a role in different stages, from collecting dry leaves and making bokashi fertilizer, planting, and caring for the plants.
It is hoped that the direct involvement of campus residents will foster a shared awareness of the importance of protecting the environment and managing natural resources sustainably.
Supporting the Green Campus Vision of the Faculty of Law, UNS
The utilization of vacant land around the Amiek Sumindriyatmi Building and the Postgraduate Building is clear evidence that sound environmental management can be implemented within a university environment. By leveraging local resources, such as leaf waste processed into bokashi fertilizer, the Faculty of Law (FH) at UNS is able to create productive green spaces that benefit the environment and the community.
This step is in line with the UNS Green Campus vision which focuses on:
- Reduction of organic waste.
- Utilization of local resources.
- Improving the quality of the campus environment.
- Continuing education for students.
Towards a Greener Campus
Through this program, the Faculty of Law at UNS demonstrates that environmental protection is not solely the responsibility of the government or specific institutions, but can also begin within the immediate environment, such as the campus. With proper planning, sound land management, and the involvement of the entire campus community, the dream of realizing a green and sustainable campus is possible.
In the future, it is hoped that this program can be expanded to other areas within the UNS Faculty of Law, thereby creating more productive green spaces. This way, UNS Faculty of Law will not only become a leading legal education institution but also a role model for environmental sustainability.
Public Relations – FH UNS