TIM DEB UNS GELAR SOSIALISASI PROGRAM DESA ENERGI BERDIKARI TAHUN KEDUA DI DESA SOBOKERTO BOYOLALI

Pada hari Minggu, 16 Februari 2025 bertempat di Balai Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Tim Desa Energi Berdikari (DEB) Universitas Sebelas Maret menyelenggarakan Sosialisasi Program Desa Energi Berdikari Berkelanjutan Tahun Kedua. Acara perdana ini diselenggarakan bertujuan untuk menginformasikan adanya program DEB pada tahun kedua sebagai langkah pengembangan dan keberlanjutan atas suksesnya program DEB di Desa Sobokerto di tahun pertama. Sosialisasi ini dihadiri dari berbagai kalangan akademis, unsur masyarakat, dan pemerintah setempat, seperti Direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni UNS, Mentor DEB, Kepala dan Jajaran Desa Sobokerto,  Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Boyolali, Kelompok Masyarakat, dan Aktivis lingkungan.

Sosialisasi dimulai dengan penyampaian ketua DEB tahun 2024 yakni Muhammad Tegar Hidayat yang menjelaskan terkait ranah dan pengembangan program DEB di tahun kedua. Tegar menjelaskan kesuksesan DEB di tahun 2023 dengan tercapainya 3 pilar DEB di antaranya, Energi yang terefleksi dengan diwujudkannya Biogas digester, Ekonomi dengan Pemberdayaan dan Budidaya Maggot, Ikan Edukasi yang berhasil melakukan optimasi atas pengelolaan sampah sisa makanan, dan program gemar makan ikan. Beranjak dari hal tersebut, Tegar menguraikan rancangan DEB pada tahun kedua. Di Tahun ini, program DEB bertransformasi dan bergerak progresif yang mencakup 3 bidang, di antaranya bidang Energi baru dan Terbarukan dengan menyasar pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dilakukan untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan target mengurangi biaya operasional listrik di kandang ayam tempat untuk biogas, dan kandang maggot. Selain itu, dilakukan pula perbaikan pada digester kotoran sapi dan ayam, termasuk penambahan alat mixer pada bak inlet digester untuk mempermudah pengadukan dan pencampuran kotoran hewan dengan air. Upaya ini juga diikuti dengan perluasan pemanfaatan biogas digester dengan menyalurkan biogas ke rumah tangga di sekitar area kandang, sehingga energi terbarukan ini dapat dimanfaatkan secara lebih luas dan efisien oleh warga setempat.

Selanjutnya, aspek pemberdayaan ekonomi yang berfokus pada upaya perluasan tempat budidaya maggot dilakukan dengan menambahkan kandang khusus untuk telur Black Soldier Fly (BSF), sementara itu legalisasi kelompok digiatkan agar memiliki status hukum yang diakui secara sah atas nama Pokdakan Tunas Muda Sejahtera I. Kemudian, bersamaan dengan itu, produksi pupuk organik padat kaya NPK dan maggot terus ditingkatkan, dengan melibatkan komunitas pertanian lokal serta dipasarkan secara luas melalui kegiatan bazar di Boyolali dan promosi di media sosial, memperluas jangkauan pemasaran dan mendukung perekonomian masyarakat setempat.

Kemudian, aspek yang tidak kalah untuk digencarkan ialah bidang edukasi yang mengamini peningkatan wawasan masyarakat melalui berbagai aktivitas, di antaranya Kegiatan pengenalan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai sumber energi bersih dilakukan untuk mendorong penghematan listrik, meningkatkan keterampilan pengelolaan Energi Baru Terbarukan (EBT), serta menciptakan peternakan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Program pemberdayaan masyarakat juga difokuskan pada pengolahan limbah slurry biogas, kotoran ayam, dan kasgot menjadi pupuk organik yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Selain itu, upaya menciptakan gaya hidup ramah lingkungan terus digalakkan dengan mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomis, sehingga mendukung keberlanjutan lingkungan dan perekonomian lokal.

Beranjak dari hal tersebut, guna menguatkan pemahaman masyarakat, sosialisasi ini juga turut dipaparkan mengenai mekanisme dan sistem kerja PLTS yang disampaikan oleh Ilham Dwi Rahayu. Ilham menjelaskan berbagai keunggulan dan potensi PLTS yang diaplikasikan dalam program DEB yang mampu menumbuhkan manfaat yang luar biasa. Ia menguraikan penggunaan PLTS dalam skala rumah tangga mampu menghemat biaya pengeluaran listrik, contohnya rumah tangga dengan skala 1300 VA dengan perhitungan Rp1.440/kwh dan penggunaan energi 400 kwh/bulan, biaya listrik yang dihabiskan satu bulan bisa mencapai Rp576.000. Sementara itu, dibandingkan dengan teknologi panel mampu menghemat hingga 4 kali lipat dengan perhitungan daya pendukung panel 300 kwh/bulan. Tentu, selain hemat dalam biaya pengeluaran, teknologi panel sangat ramah lingkungan dan sangat direkomendasikan. Namun, dibalik itu, tentu terdapat kelemahan penggunaan PLTS, yakni terletak pada biaya pemasangan instalasi PLTS yang mahal.

Sosialisasi ditutup dengan adanya kuis seputar materi sosialisasi dan pembagian hadiah bagi para partisipan yang bertanya dan hadir di acara tersebut. Memungkasi sosialisasi sebagai langkah perdana program DEB tahun kedua, Ibu Dr. Ayu Intan Sari, S.Pt., M.Sc. selaku mentor DEB menuturkan agar program DEB mampu dilaksanakan dan diimplementasikan dengan baik, serta mampu memberi dampak yang positif yang menyasar pada kemajuan pemanfaatan energi, ekonomi, dan wawasan masyarakat Desa Sobokerto. Harapan yang senada juga disampaikan oleh ibu Kepala Desa Sobokerto. Beliau menuturkan semoga program DEB menjadi program yang berkelanjutan dan terus dilakukan di tahun selanjutnya yang nantinya mampu memberikan kontribusi dan manfaat untuk masyarakat.


Leave a Reply